Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran : Dasar Kompetensi Kejuruan
Kalas/Semester : X / 2
Alokasi Waktu : 8 x @ 45 Menit
Standar Kompetensi : Menggunakan Alat-alat Ukur
Kompetensi Dasar :
menggunakan alat-alat ukur elektrik/elektronik
Indikator : Dapat Mengidentifikasi alat-alat ukur
Mekanik,
Pneumatik, elektrik/elektronik
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari pelajaran ini siswa diharapkan mampu:
1.Dapat menggunakan alat-alat ukur elektrik/elektronik
B. Materi Ajar
VII.
MULTI TESTER (VOLT, OHM, dan AMPERE METER)
¬
Uraian
|
Multi tester adalah alat pengetes
kelistrikan. Penggunaannya un-tuk mengukur tegangan
DC dan AC, tahanan, dan arus DC. Multi tester dibagi menjadi dua yaitu tipe digital dan tipe analog.
Petunjuk berikut ini adalah untuk
tester model analog (tipe jarum)
Metoda Pengukuran
·
Pemeriksaan
dan Penyetelan Skala Nol
|
Sebelum
menggunakan multi tester, anda harus memastikan bahwa jarum penunjuk ada di
bagian garis ujung sebelah kiri pada skala.
Apabila tidak, putarkan pointer calibration screw dengan
obeng sampai jarum penunjuk berada tepat pada ujung garis kiri.
®
Mengukur Tegangan DC
Daerah pengukuran
tegangan adalah 0 – 500 Volt. Hubungkan test lead warna merah ke terminal
positif dan test lead warna hitam ke terminal negatif tester. Posisikan range
selector pada salah satu daerah DCV dengan pilihan :
Range Selector
|
Voltage yang dapat diukur (V)
|
2.5
|
0 – 2.5
|
10
|
2.5 – 10
|
25
|
10 – 25
|
50
|
25 – 50
|
500
|
50 – 500
|
Kemudian hubungkan test lead warna merah dengan terminal
positif dari sumber arus dan test lead warna hitam dengan terminal negatif dari
sumber arus, dengan kata lain multi tester dihubungkan pararel dengan
rangkaian.
Contoh :
Range selector dipilih pada 25 DCV, jarum penunjuk akan
terbaca 12 V.
|
|
¯
Mengukur Tegangan AC
Daerah pengukuran
tegangan adalah 0 – 1000 Volt. Hubungkan test lead dan posisikan range selector
pada salah satu daerah ACV dengan pilihan
Range Selector
|
Voltage yang dapat diukur (V)
|
10
|
0 – 10
|
25
|
10 – 25
|
250
|
25 – 250
|
1000
|
250 – 1000
|
Hubungkan test lead secara pararel dengan rangkaian
Contoh :
Pembacaannya adalah 100 Volt AC, sebab range selectornya
diset pada 250 ACV
|
|
°
Mengukur Arus DC
Daerah arus yang dapat diukur adalah 0 – 20 A
1.
Mengukur
arus DC dari 0 – 250 mA
Hubungkan test lead
pada terminal tester dan setel selector ke 250mA DCA. hubungkan test lead
secara seri pada rangkaian.
Contoh :
Nilai pengukuran adalah 30 mA, sebab selector diset pada
250mA
2.
Mengukur
arus DC dari 0 – 20 A
Hubungkan test
lead pada terminal tester dan setel selector ke DC A 20A. hubungkan test lead
secara seri pada rangkaian.
Contoh :
Nilai pengukuran adalah 1 A, sebab selector diset pada 20A
|
|
±
Mengukur Tahanan
1.
Kalibrasi
|
Sebelum
anda mengukur tahan-an, pertama anda harus memu-tar tombol kalibrasi ohm,
dengan ujung test lead dihubungkan sampai jarum menunjukkan ang-ka “0” pada skala ohm.
Kalibrasi ini diperlukan setiap kali anda merubah range
2.
Pengukuran
Setel selektor pada salah satu posisi ohm. Ada beberapa skala untuk mengukur tahanan.
Posisi “K” untuk 1.000, dengan demikian 10 K berarti 10.000 dan sebagainya
Range
|
Tingkat tahanan yang dapat diukur (W)
|
X1
|
0 – 1K
|
X10
|
0 – 10 K
|
X100
|
0 – 100 K
|
X1 K
|
0 – º
|
Contoh :
Nilai pengukuran adalah 90 W, sebab range selector diset pada X10 W
|
|||
|
|||
IX. TUNE UP TESTER
¬
Uraian
tune up tester adalah alat yang berfungsi untuk memeriksa breaker point, dwell angle, putaran mesin
(rpm), tegangan battery, sistem pengisian dan kevakuman dari intake manifold
|
1.
Saklar
seleksi (test select)
a.
Breaker
point
b.
Dwell
c.
Rpm
d.
Volt
2.
Saklar
seleksi jumlah silinder : 4 Cyl, 6 Cyl, 8 Cyl
3.
Niple
selang vakum dan penyetel damper vakum
4.
Pengecekan
dwell angle dan Rpm
5.
Pengecekan
out put
6.
Meter
indikator : Rpm, Dwell, Breaker point dan volt
7.
L/H
lamp led indikator
Lampu indikator putaran rendah (L)
Lampu indikator putaran tinggi (H)
8.
Vakum
meter
9.
Timing
light
10.
Kabel
klip power battery
11.
Kabel
klip distributor
12.
Pick
up klip distributor
13.
Adaptor
vakum intake manifold
Cara Penggunaan
·
Mengukur
Breaker Point
a.
Pasangkan
kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hitam pada (-) battery atau massa body.
b.
Pasangkan
kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor atau pada (-)
ignition coil.
c.
Putar
saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
d.
Tentukan
pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi breaker point.
e.
Pengukuran
breaker point dilakukan saat mesin mati tetapi kunci kontak pada posisi ON.
f.
Apabila
breaker point pada saat ini dalam keadaan tertutup dan hubungan point tersebut
baik, maka jarum pada posisi strip hijau (OK) di kiri. Sedangkan apabila point
tidak baik, maka jarum berada di luar daerah hijau.
·
Mengukur
Dwell Angle
a.
Pasangkan
kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hitam pada (-) battery atau massa body.
b.
Pasangkan
kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor atau pada (-)
ignition coil.
c.
Putar
saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
d.
Hidupkan
mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.
e.
Tentukan
pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi dwell, maka jarum akan
bergerak dan baca angka yang tertera pada skala dwell (6).
·
Mengukur
Rpm
a.
Pasangkan
kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hitam pada (-) battery atau massa body.
b.
Pasangkan
kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor atau pada (-)
ignition coil.
c.
Putar
saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
d.
Hidupkan
mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.
e.
Tentukan
pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi rpm, maka jarum akan
bergerak dan baca angka yang tertera pada skala rpm (6).
-
Untuk
rpm rendah baca skala 0–1600 rpm dan lampu L menyala.
-
Untuk
rpm lebih tinggi dari 1600 rpm maka lampu H akan menya-la dan bacalah skala 0 –
8000 rpm.
·
Mengukur
Voltase Out put Alternator
a.
Pasangkan
kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hitam pada (-) battery atau massa body.
b.
Pasangkan
kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor atau pada (-)
ignition coil.
c.
Putar
saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
d.
Hidupkan
mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.
e.
Tentukan
pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi volt, maka jarum akan
bergerak dan baca angka yang tertera pada skala volt (6).
-
Out
put alternator = 13 – 15 volt.
-
Jangan
mempergunakan tune up tester untuk tegangan lebih dari 20 volt.
·
Mengukur
Waktu Pengapian
a.
Pasangkan
kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hitam pada (-) battery atau massa body.
b.
Pasangkan
kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributor atau pada (-)
ignition coil.
c.
Putar
saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.
d.
Hidupkan
mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.
e.
Pasangkan
kabel (12) pada kabel busi no. 1 dan saklar timing light (9) harus pada posisi
ON dan arahkan pada puli mesin atau penun-juk saat pengapian
1.Alat-alat ukur
mekanis
2.Alat ukur
listrik
3.Alat ukur
pneumatik
C.
Indikator
Dapat menggunakan
alat-alat ukur elektrik/elektronik
dengan tepat dan benar
D. Alat/Bahan/Sumber
Belajar
- Over Head Proyektor (OHP)
- Alat ukur mekanis, elektronis dan pneumatic
3. Modul
4. Buku yang relevan
E. Metoda
Pembelajaran
Metoda
pembelajaran yang digunakan pada proses pembelajaran ini adalah ceramah, tanya
jawab, diskusi dan penugasan.
D. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal : Memahami jenis-jenis alat ukur dan
fungsinya.
2.
Kegiatan Inti : Melaksanakan
pengukuran dan pemeliharaan alat ukur.
3.
Kegiatan Akhir : Evaluasi pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
F. Penilaian
Pada akhir kegiatan belajar ini dilakukan penilaian yang
mengacu pada aspek pengetahuan, unjuk kerja dan sikap.
1.Aspek pengetahuan sistem penilaiannya
dilakukan dengan test tertulis dan tanya
jawab.
2.Aspek ketrampilan sistem penilaiannya dilakukan dengan
penugasan dan observasi
3.Sikap sistem penilaiannya dilakukan dengan pengamatan
selama proses belajar.
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)