Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh...
Bismillahirahmanirrahiim..
Ayah… Ibu…
Atas kehendakNya melalui engkaulah diriku yang lemah ini mulai melihat dunia. Si kecil yang masih merah dan lemah engkau rawat dengan penuh kasih sayang. Semua hal terbaik dicurahkan sepenuh hati.
Atas kehendakNya melalui engkaulah diriku yang lemah ini mulai melihat dunia. Si kecil yang masih merah dan lemah engkau rawat dengan penuh kasih sayang. Semua hal terbaik dicurahkan sepenuh hati.
Kau timang
dengan senyum, kau temani sepanjang waktu, kau isi waktunya dengan hal penuh
manfaat.
Saat ku
lapar dan haus, engkau kan menyuapiku makan dan minum
Saat dingin menerpa, kau hangatkan suasana penuh keceriaan
Saat ku menangis, engkau kan menenangkanku dalam dekapmu
Tak ayal kenyamanan dan kehangatan keluarga inti tercipta sempurna..
Saat dingin menerpa, kau hangatkan suasana penuh keceriaan
Saat ku menangis, engkau kan menenangkanku dalam dekapmu
Tak ayal kenyamanan dan kehangatan keluarga inti tercipta sempurna..
Tapi ayah...,
Waktu aku (Arief Herianto) berumur 3 tahun, kakak Yosi berumur 5 th dan dek Widiastuti berumur 1 tahun, engkau pergi meninggalkan kami... engkau pergi entah kemana...???
Kata Ibu, tahun 1973 engkau pergi ke Medan karena pindah kerja, waktu itu kami masih tinggal di Bukit Tinggi (jl. A.Yani - komplek percetakan CV. Kejora)...
Setelah kepergian ayah kami tidak mendengar lagi kabarmu sampai saat ini... Kami di bawa ibu pindah ke payakumbuh dan ibu lah yang membesarkan kami, kehidupan kami berubah... Ibu bekerja keras untuk menghidupi kami agar kami bisa makan dan bisa sekolah...
Ayah....
Tahukah dirimu bahwa ibu sudah tiada, kakak Yosi sudah berkeluarga dengan punya anak 3 orang yang sudah remaja, Aku sendiri sekarang sudah punya 2 orang putra/putri... Sedangkan Dek Tuti sudah punya 3 orang putra... Kak Yosi dan Dek Tuti beserta keluarganya tinggal di Payakumbuh, sedangkan aku dengan keluarga tinggal di Sungai Penuh Kerinci Propinsi jambi....
Ayah… Ibu…
Atas jasa-jasamu kami menjadi pribadi yang ada saat ini. Ketidaktahuan, engkau ubah menjadi berpengetahuan. Kelemahan engkau ubah menjadi kekuatan untuk lebih baik. Kekanakan engkau ubah menjadi kedewasaan.
Atas jasa-jasamu kami menjadi pribadi yang ada saat ini. Ketidaktahuan, engkau ubah menjadi berpengetahuan. Kelemahan engkau ubah menjadi kekuatan untuk lebih baik. Kekanakan engkau ubah menjadi kedewasaan.
Anakmu ini
sungguh sangat banyak berhutang budi. Sekiranya seluruh harta, jiwa, dan raga
kuserahkan semua tak kan mampu membalas. Semua orang tahu bahwa segala sesuatu
yang dilakukan dan diberikan pada anak oleh orangtua ikhlas diberikan sepenuh
hati. Semua orang juga tahu bahwa orang tua selalu mendo’akan kebaikan untuk
anaknya. Sungguh kebaikan ayah dan ibu tiada tara. Maka dari itu
kuberusaha membahagiakan dan membuat bangga engkau memiliki ananda. Maka dari
itu kudo’akan semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepadaku ini mendapat
balasan indah dari Allah ta’ala di dunia ini. Maka dari itu kudo’akan jua
ditemani tetesan airmata ini, semoga ayah dan ibu dimasukkan ke Jannah
Firdausnya kelak… Amin
Inilah tulisan
yang mampu kutulis. Tulisan yang sederhana karena lidah ini kelu tak mampu
berucap lagi. Tulisan yang sederhana karena tangan ini tak mampu lebih lama lagi
menggoreskan kata...
Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Mau tau cerita masa kecilku, silakan di klik link ini ya : www.arifharianto.webs.com
Mau tau cerita masa kecilku, silakan di klik link ini ya : www.arifharianto.webs.com
Label: Arif Harianto, cerita kehidupan
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)